Sabtu, 28 September 2013

       
Pada masa pemerintahan Raja Charles II dari inggris, tidak ada yang sifatnya seburuk pangeran dari Rochester. Ia meragukan Tuhan,walau orangnya tampan dan jenaka. Jhonson menggambarkan dia sebagai " Pemabuk, sensual (gemar memuaskan dorongan seksnya), tidak bermutu, tidak berguna, pada usia tiga puluh satu tahun sudah kehabisan tenaga seperti seorang kakek, dan keadaannya sudah sangat merosot serta rapuh, kejahatannya disembunyikan dibalik kefasikannya.

        Setelah kembali ke tempat kediamannya di Somereset, pendeta ibunya membacakan Yesaya 53 kepadanya. Mlelalui kata-kata agung ini, yang menggambarkan penderitaan Kristus-ia akhirnya bertobat. Fanshaw,seorang temannya yang juga seorang kafir, mendapati sang pangeran ini sedang berdoa dan ia segera lari meninggalkan tempat itu dengan sangat ketakutan. Kata-katanya yang terakhir ialah, " O, alangkah rindunya saya meninggalkan dunia ini dan tinggal bersama-sama dengan juru selamat saya.

0 komentar :

Posting Komentar