Dalam
buku Michael Hart dengan judul The 100, ada 3 orang yang berpengaruh di
dunia dengan urutan 1, 2, dan 3. Yang menarik peringkat pertama yaitu
Mohamad, Issac Newton dan ketiga adalah Yesus. Awalnya saya curiga
dengan di berikannya Yesus urutan ke tiga. Padahal jumlah pengikut
paling banyak adalah Yesus. Bahkan Issac Newton pun adalah seorang
pengikut dari Yesus. Namun setelah di baca, penasaran saya hilang, dan
keraguan sayapun sirna. Yang membuat saya setuju adalah Michael hart,
menilainya bukan dari jumlah pengikut, tetapi pengikut mana yang taat
dan menjalankan perintah dari idolanya. Michael Hurt mengatakan alasan
mengapa ia mencantumkan Yesus pada urutan ke tiga. Menurutnya para
pengikut Yesus sangat jarang memakai atau mengikuti perintah Yesus.
Salah satunya tentang kasih. Menurutnya banyak orang yang percaya
Yesus, tetapi perintah yesus untuk mengasihi tidak menjadi populer.
dalam gereja banyak perkelahian antara pendeta dengan jemaat, pendeta
dan mejelis dll. Itulah penilaian dari penilis buku ini. Harusnya
orang kristen perlu membaca buku ini. Dan menilai sendiri, sejauh mana
kita melakukan dengan setia terhadap apa yang Yesus ajarkan uintuk kita
lakukan.Dalam lukas Yesus berkata, orang yang mendengar tetapi tidak melakukan sama dengan orang bodoh yang membangunb rumahnya di atas pasir. Tetapi orang yang mendengar dan melakukan Firman Tuhan adalah seperti seorang yang bijaksana yang membangun rumahnya di atas batu. Orang seperti apakah kita? Yesus ingin kita tidak hanya menjadi pendengar saja tetapi menjadi pelaku. Mungkin kita harus meniru kata iklan di sebuah papan reklame "Talk less Do More". Ya ada baiknya kita jangan terlalu banyak bicara tentang tentang firman saja tetapi bagaimana melakukannya lebih banyak. karena bagi saya firman Tuhan bukan untuk di bicarakan tetapi untuk di lakukan. Sekali lagi kebenaran bukan untuk di katakan tetapi untuk di lakukan.

Kamis, Desember 27, 2012
Julsen Songgo
0 komentar :
Posting Komentar