Minggu, 08 Maret 2015

SUAMI JADI KONDEKTUR

Suami: "Tuh... mantan pacar kamu jadi kondektur.. untung kamu nikah sama saya, jadi istri direktur"....

Istri: "Untung kamu nikah sama saya... kalau saya menikah dengan dia, dia yang menjadi direktur. Kamu yang jadi kondektur"

------------------------------------------------------------------------------------


BELALANG AMERIKA



Seorang turis dari Texas, Amerika sedang mengendarai mobil di Calgury, gurun yang terkenal di Aussie. Turis Amrik itu berkata, "Ah, dibandingkan di Amerika, gurun ini masih kalah luas". Saat melihat pertambangan di sana, turis di Amerika berkata lagi, "Di Texas, pertambangan kami jauh lebih besar."

Turis itu terus dan terus membanggakan Amerika. Tiba-tiba di hadapan mereka meloncat seekor kanguru. Karena belum pernah melihat binatang berkantong itu sebelumnya, turis itu bertanya, "Apa itu tadi?"

Dengan tersenyum lebar, orang Australia itu berkata, "Lho, Anda belum pernah melihat belalang Australia?" Turis Amerika itu melongo dan tidak komentar apa-apa lagi setelah itu.

------------------------------------------------------------------------------------
MAKAN MALAM TAHUN BARU
Jim dan Ellen menikah pada akhir Desember dan mengundang orangtua mereka untuk merayakan makan malam Tahun Baru mereka yang pertama.

Malam Tahun Baru tiba dan Jim mengutarakan maksudnya untuk pergi jalan-jalan dengan teman-temannya agar istrinya dapat dengan bebas menyiapkan makan malam istimewa.

"Kamu nggak perlu terlalu repot lagi kok," katanya pada istrinya. "Aku sudah mencabuti bulu-bulu ayam yang akan kau masak. Sekarang kamu tinggal menangkapnya, kemudian memotongnya, dan memasaknya."


------------------------------------------------------------------------------------
KAPAK
Seorang bocah merengek-rengek kepada ayahnya agar dibelikan pohon Natal. Setiap tahun, ayahnya berkata kepadanya "Aku tidak mau membayarnya." Tapi lama kelamaan bocah itu berhasil membuat ayahnya jengkel. Dia pun keluar rumah dengan membawa sebuah kapak. Tiga puluh menit kemudian, dia pulang membawa pohon Natal yang sangat besar. Anak itu terkejut karena ayahnya cepat sekali pulang dan dia bertanya, "Kok bisa Ayah menebangnya begitu cepat?"

Ayahnya menjawab "Oh. Pohon ini dari tempat penjualan pohon."

"Lalu kok Ayah bawa-bawa kapak?" tanya anaknya.

"Karena aku tidak mau membayarnya." balas Ayah. (t/Uly)




-----------------------------------------------------------------------------------

PULANG KAMPUNG KE PAPUA WAKTU NATAL

Seorang pria di Mimika menelepon anaknya yang ada di Jakarta sehari sebelum malam Natal dan berkata, "Aku tidak bermaksud merusak harimu, tapi aku perlu kasih tahu kamu bahwa aku dan ibumu akan bercerai; sudah cukup aku menderita selama 45 tahun ini."

"Ayah ini ngomong apa sih?" teriak anak laki-lakinya.

"Kami tidak dapat bersama lagi," kata sang ayah. "Kami saling benci dan saya sudah muak membicarakan hal ini, jadi teleponlah kakak perempuanmu di Bandung dan ceritakan ke dia."

Dengan kalut, ia menelepon kakaknya, yang kemudian berteriak di telepon, "Mereka tidak akan bercerai! Aku akan menangani masalah ini."

Ia segera menelepon ke Mimika dan berteriak kepada ayahnya, "Ayah nggak akan cerai. Jangan lakukan apa pun sampai aku tiba di sana. Aku akan menelepon adik dan kami akan tiba di sana besok pagi. Jangan lakukan apa-apa sampai kami tiba di sana, mengerti?" Ia menutup teleponnya.

Pria itu menutup teleponnya dan berkata kepada istrinya, "Oke," katanya, "mereka akan pulang saat Natal dan mereka juga membayar ongkos perjalanannya sendiri!"

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

PELUPA

Pada malam Natal, Max pulang ke rumah dan berbicara kepada istrinya, Minnie, "Aku sangat terburu-buru di mall hari ini sampai-sampai aku lupa dua hal."
"Apa" tanya Minnie.
"Pertama," kata Max, "Aku lupa beli kertas kado."
"Ah, tidak apa-apa," kata Minnie. "Kamu tidak perlu bungkus kado untukku."
"Sebenarnya," kata Max, "kado itu hal yang kedua." (t/Uly)

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

PERSPEKTIF SEORANG ANAK PADA NATAL PERTAMA


Seorang anak laki-laki pulang dari sekolah Minggu dengan pandangan baru tentang kisah Natal. Di sekolah minggu ia belajar tentang orang majus dari Timur yang membawa hadiah kepada bayi Yesus. Dengan sangat gembira ia bercerita kepada kedua orang tuanya:
"Hari ini aku belajar tentang Natal pertama! Dulu tidak ada Sinterklas, jadi orang-orang kurus ini naik unta untuk antar semua mainan! Dan Rudolf si Rusa Hidung Merah yang hidungnya bersinar juga belum ada, jadi mereka butuh lampu sorot yang besar dari langit untuk cari jalan." (t/Uly)

Apa yang anda raih sekarang adalah hasil dari hasil usaha-usaha kecil yang anda lakukan terus-menerus. Keberhasilan bukan suatu yang turun begitu saja. Bila anda yakin pada tujuan dan jalan anda, maka anda harus memiliki ketekunan untuk tetap berusaha. Ketekunan adalah kemampuan anda untuk bertahan di tengah tekanan dan kesulitan.
Anda harus tetap mengambil langkah selanjutnya. Jangan hanya berhenti di langkah pertama. Memang semakin jauh anda berjalan, semakin banyak rintangan yang menghadang.
Bayangkan, andai saja kemarin anda berhenti, maka anda tidak berada di sini sekarang. Setiap langkah menaikan nilai diri anda. Apapun yang anda lakukan, jangan sampai kehilangan ketekunan anda. Karena ketekunan adalah daya tahan anda.
Pepatah mengatakan bahwa “ribuan kilometer langkah dimulai dengan satu langkah”Sebuah langkah besar sebenarnya terdiri dari banyak langkah-langkah kecil.
Dan langkah pertama keberhasilan harus anda mulai dari rumah anda. Rumah anda yang paling baik adalah hati anda. Itulah sebaik-baiknya tempat untuk memulai dan untuk kembali.
Karena itu mulailah kemajuan anda dengan memajukan hati anda, kemudian pikiran anda dan usaha-usaha anda.
Ketekunan hadir bila apa yang anda lakukan benar-benar berasal dari hati anda.
Periksalah kembali persahabatan yang pernah anda rajut. Apakah masih terbentang disana? Atau anda telah melupakan-nya jauh sebelum ini. Bekerja keras dan meniti jalan karier bukan berarti memisahkan anda dari persahabatan.
Beberapa orang mengatakan bahwa menjadi pemimpin itu berteman sepi; selalu mengerjakan apapun sendiri. Memang pohon yang menjulang tingi berdiri sendiri. Perdu yang rendah tumbuh bersemak-semak. Demikianlah hidup yang ingin anda jalani? Bukan.
Jangan kacaukan karier dengan kehidupan yang semestinya. Persahabatan merupakan bagian dari kehidupan anda. Binalah persahabatan. Anda akan merasakan betapa kayanya hidup anda. berbagi kesedihan pada sahabat, dapat mengurangi kesediahan. Berbagi kebahagiaan pada sahabat, memperkokoh kebahagiaan.
Orang bijak bilang bahwa sahabat adalah satu jiwa dalam tubuh yang berbeda. Dan sahabat anda yang terdekat adalah keluarga anda. Barangkali, itulah mengapa bersahabat meringankan baban anda, karena di dalam persahabatan tidak ada perhitungan.
Di sana anda belajar menghindari hal-hal yang tidak anda setujui, dan senantiasa mencari hal-hal yang anda sepakati. Itu juga mengapa persahabatan adalah kekuatan. Sebagaimana kata pepatah, hidup tanpa teman, mati pun sendiri.
Suatu hari seorang ayah dan anaknya sedang duduk berbincang-bincang di tepi sungai. Sang Ayah berkata kepada anaknya, “Lihatlah anakku, air begitu penting dalam kehidupan ini, tanpa air kita semua akan mati.”
Pada saat yang bersamaan, seekor ikan kecil mendengar percakapan itu dari bawah permukaan air, ikan kecil itu mendadak gelisah dan ingin tahu apakah air itu, yang katanya begitu penting dalam kehidupan ini. Ikan kecil itu berenang dari hulu sampai ke hilir sungai sambil bertanya kepada setiap ikan yang ditemuinya, “Hai tahukah kamu dimana tempat air berada? Aku telah mendengar percakapan manusia bahwa tanpa air kehidupan akan mati.”
Ternyata semua ikan yang telah ditanya tidak mengetahui dimana air itu, si ikan kecil itu semakin kebingungan, lalu ia berenang menuju mata air untuk bertemu dengan ikan sepuh yang sudah berpengalaman, kepada ikan sepuh itu ikan kecil ini menanyakan hal yang sama, “Dimakah air?”
Ikan sepuh itu menjawab dengan bijak, “Tak usah gelisah anakku, air itu telah mengelilingimu, sehingga kamu bahkan tidak menyadari kehadirannya. Memang benar, tanpa air kita semua akan mati.”
Apa arti cerita tersebut bagi kita. Manusia kadang-kadang mengalami situasi yang sama seperti ikan kecil, mencari kesana kemari tentang kehidupan dan kebahagiaan, padahal ia sedang menjalaninya, bahkan kebahagiaan sedang melingkupinya sampai-sampai ia sendiri tidak menyadarinya.
Seorang pria paruh baya dan seorang pemuda mulai menebang kayu pagi-pagi buta. Mungkin karena tenaganya sudah tidak terlalu besar, setiap 50 menit, si pria paruh baya akan istirahat selama 10 menit lamanya. Sedangkan si pemuda, mungkin karena tenaganya yang masih kuat, ia tidak pernah beristirahat sedetikpun dan hanya terus bekerja.
Ketika waktu bekerja selesai, si pemuda menyadari suatu hal yang mengejutkan. Hasil kayu yang ditebang pria paruh baya jauh lebih banyak dari yang ia tebang.
Kemudian, si pemuda tersebut bertanya kepada pria tersebut untuk belajar darinya.
Lalu, si pria paruh baya itu menjawab, “Istirahat juga merupakan sebuah pekerjaan. Selain bisa memberikan pasokan tenaga yang cukup bagi tubuh, istirahat juga bisa mengasah energi yang kita miliki.”
“Bekerja dan belajar dengan gigih memang bagus, akan tetapi alangkah lebih baik lagi jika disesuaikan dengan beristirahat. Tubuh kita juga memiliki batas dan kemampuan tertentu ketika digunakan. Ketika batas tersebut sudah hampir terlampaui, beristirahatlah. Itu adalah cara yang paling baik untuk membuat tubuh kembali bertenaga.”
Ketika manusia bekerja dengan tubuh yang kuat dan segar, maka hasil yang baik akan tercapai karena dikerjakan dengan lebih semangat. Sebaliknya, jika pekerjaan terus menerus dilakukan tanpa ada waktu beristirahat, maka tubuh tidak akan mampu menahan rasa lelah dan letih, dan bisa menyebabkan pekerjaan yang sedang dikerjakan berantakan. Jadi, beristirahatlah.

Sabtu, 07 Maret 2015

Apakah artinya uang? Uang menjadi tidak berarti kecuali ditukarkan dengan sesuatu yang berguna.

Coba saya jelaskan. Jika anda sedang lapar, dan tidak ada suatu makanan yang bisa dibeli, berjuta-juta rekening anda di bank menjadi tidak berart
i. Atau jika anda saat ini telanjang dan kedinginan di suatu tempat dan tidak ada toko satupun yang menjual pakaian atau jaket, kartu kredit atau uang tunai didalam dompet anda menjadi tidak ada gunanya.

Alkitab memberikan contoh yang sangat menarik bahwa uang sebenarnya bisa menjadi tidak berarti. Pada saat umat Israel berjalan di padang gurun menuju tanah perjanjian, mereka membawa emas dan perak yang sangat banyak pemberian dari orang Mesir. Tetapi apakah gunanya emas dan perak ketika mereka lapar dan haus? Tuhan tidak butuh emas dan perak, Tuhan hanya perlu mengirimkan manna, burung puyuh dan mengeluarkan air dari batu.

Coba perhatikan lagi kisah pemberian makan pada lima ribu orang di kitab perjanjian baru. Para murid tidak punya cukup makanan, dan mereka juga tidak punya cukup uang untuk membeli makanan. Dan mereka juga tahu meskipun mereka punya uang pun, tidak ada tempat untuk membeli makanan untuk orang sebanyak itu. Apa yang Tuhan perlukan saat itu, hanya 2 ikan dan 5 ketul roti.

Jadi saya pikir, pemikiran dari beberapa orang yang mengatakan bahwa Tuhan membutuhkan uang kita untuk bekerja dan melayani untuk kebesaran kerajaanNya di bumi ini sungguh suatu pemikiran yang lucu.
Tuhan adalah Alfa dan Omega. Dia dapat membuat batu-batu bernyanyi, Dia dapat membunuh sekaligus satu kota, Dia bisa membuat tanaman tumbuh pada malam hari dan langsung melayukannya esok, Dia menyuruh melemparkan jaring meskipun tidak nampak ada ikan, dan akhirnya para murid mendapatkan ikan yang banyak sampai jaringnya hampir koyak.
Jadi coba pikirkan lagi. Tuhan tidak membutuhkan uang kita.

Jika Dia ingin memberi makan suatu bangsa yang kelaparan, dia dapat dengan mudah menyuburkan tanah bangsa itu, memberikan hujan manna, mengirim burung puyuh dan membuat sungai yang tercemar menjadi murni airnya.
Tetapi kenapa Tuhan tidak melakukannya, Saya tidak tahu.

Tetapi yang saya tahu bahwa uang adalah sesuatu yang Tuhan ijinkan saya punyai untuk periode tertentu untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan yang menyenangkan Dia.

Saya seharusnya tidak boleh sombong dengan pemikiran bahwa  “uang saya” akan membuat suatu perbedaan. Tetapi saya harus rendah hati dan mengatakan bahwa apa yang sudah Tuhan beri (uang) adalah sesuatu kesempatan untuk membuat sesuatu perbedaan, untuk membagikan sukacitaNya, membagikan perasaanNya, membagikan kerajaanNya, dan untuk membagikan KasihNya.

Ini adalah suatu hak istimewa mempunyai sesuatu untuk diberikan. Dan bagaimana cara saya menghabiskan apa yang sudah Tuhan percayakan selama saya ada di dunia ini menjadi cerminan dari apa yang saya prioritaskan.

Saya membayangkan, ketika saya nanti di sorga, Tuhan membuka buku akunting dan menunjukkan ke saya saat-saat saya menghabiskan sia-sia uang saya, berbuat curang, mencuri, tidak memberi dan hal itu akan membuat saya menangis. Saya akan melihat bagaimana kecilnya kepercayaan dan cinta saya kepada Tuhan. Apa yang saya kira sangat penting sesungguhnya sangat tidak penting. Ketika saya membeli gaun malam yang sebenarnya saya tidak butuhkan, itu bisa ditukar untuk membelikan makanan buat keluarga yang kekurangan, yang mereka harus beriman kuat untuk dapat makan pada esok hari.

Jadi ingatlah hal ini, Tuhan tidak memerlukan uang kita untuk menyelesaikan pekerjaanNya. Tetapi adalah suatu kehormatan yang sangat besar jika kita diberi kesempatan untuk berpartisipasi dengan uang kita.
Ketika Fisher dari Rochester keluar dari The Tower Of London untuk menjalani hukuman mati,ia mengeluarkan Kitab Perjanjian Baru bahasa Yunani dari sakunya untuk mendapatka kata-kata penhiburan. Ia membuka pada Yohanes 17, “Inilah hidup yang kekal itu,yaitu bahwa mereka mengenal engkau.” Puji Tuhan,itu sudah cukup untuk saya,” katanya,lalu melangkahlah ia dengan hati penuh damai.
Tunduk Dahulu
Pharmac mengirimkan sebuah hadiah sangat istimewa kepada Kaisar,pada waktu ia memberontak terhadap kekuasaanya. Kaisar mengembalikan pemberian itu dengan pesan – “Tunduk Dahulu”. Allah tidak menerima pemberian dari orang-orang yang memberontak terhadap dia (Yes 1:13). Bertobatlah dahulu.
Sibuk membawa orang lain
Seorang pemandu yang bertugas pada sebuah pameran besar baru-baru ini,ditanya apakah ia pernah menjelajahi seluruh pameran itu. “Belum,” jawabnya,” Saya terlalu sibuk menunjukkan jalan kepada orang-orang lain sehingga tidak ada waktu untuk pergi sendiri kelling. “ Demikianlah pula halnya dengan beberapa Pengkhotbah yang belum bertobat.(1 Kor. 9:27)
Papa Penunjuk Arah
Papa penunjuk arah itu telah ada disitu,di persimpangan jalan,selama empat puluh tahun,menunjukkan arah jalan kepada jutaan penunjuk pelancong,tetapi papan itu senidir tidak pernah bergerak satu langkah pun ke jalan yang ditunjuknya. Sama seperti seorang pengkhotbah yang  belum bertobat.
Pedang anda Dahulu
Seorang perwira Perancis,yang kapalnya telah diduduki oleh Admiral Nelson (Inggris),berjalan menghampiri Sang Admiral di atas kapal komandonya sambil mengulurkan tangan untuk berjabatan. “Silahkan serahkan pedang anda Dahulu,” kata Nelson, demikian ula orang berdosa harus menyerahkan dahulu persenjataannya yang digunakan untuk memberontak,agar dapat diperdamaikan kembali dengan Allah (Roma. 5:10)

Sabtu, 28 September 2013

Hubungan Seorang Anak Dan Ayahnya

“Ayah, ayahnya temanku membiarkan nyamuk menggigit tangannya sampai kenyang agar nyamuk itu tdk menggigit anaknya. Apakah Ayah juga akan melakukan hal yang sama?”.
Sang Ayah tertawa “Tidak nak, ayah akan memasangkan kelambu agar nyamuk tidak dapat menggigit siapapun”.
“Oh iya, aku juga membaca tentang seorang Ayah yang rela tidak makan supaya anak-anaknya bisa makan kenyang. Apakah Ayah akan melakukan hal yang sama?”, si anak kembali bertanya.
Dengan tegas Ayahnya menjawab “Ayah akan bekerja keras agar kita semua dapat makan kenyang.”
Sang anak tersenyum…dan berkata : “Terimakasih..Aku bisa selalu bersandar padamu Ayah..”
Sambil memeluk dan mengusap rambut sang anak, si Ayah berkata “Tidak Nak..!! Tapi ayah akan mengajarimu untuk berdiri kokoh diatas kakimu sendiri, agar kau tidak jatuh tersungkur ketika ayah harus pergi meninggalkanmu ‘suatu saat nanti’
Kiranya jadi berkat dan teladan buat kita semua
Suatu hari, seorang dosen Teologia memasuki sebuah kelas, meletakkan sebuah papan Target besar berbentuk lingkaran dan tak jauh dari sana diletakkan sebuah meja dengan banyak anak panah diatasnya, serta ada kertas dan perlengkapan untuk menggambar.
Saat itu, ia berkata kepada mahasiswa/i nya: “masing-masing ambillah selembar kertas dan alat gambar, lalu gambarlah wajah seseorang yang Anda tidak suka, orang yang selalu membuatmu marah.”
Ada yang mnggmbar wajah temannya, ada juga seorang mahasiswa menggambar wajah ayahnya, ada pula wajah rektor dan dosen-dosen yang tidak mereka sukai. Masing-masing mahasiswa sudah menyelesaikan gambarnya.
Secara bergilir mereka mulai menyematkan hasil gambar mereka ke papan Target, lalu mereka mulai melemparkan anak-anak panah pada gambar tersebut. Beberapa mahasiswa menunjukkan kebencian sekaligus rasa puas ketika melemparkan anak panah pada orang yang dibencinya. Tak berapa lama, sang dosen menyuruh mereka untuk kembali duduk karena waktunya sudah habis.
Sang dosen menurunkan gambar dan juga papan Target dari tembok. Kini yang tampak adalah gambar YESUS yang ternyata berada dibalik papan Target. Keheningan memenuhi kelas ketika setiap mahasiswa memandang gambar Yesus tersebut. Gambar wajah dan mataNya penuh lubang, bahkan ada yang robek karena hujaman anak-anak panah tadi.
Sang dosen hanya berkata singkat, “Apa yang kamu lakukan terhadap sesamamu, kamu telah melakukannya terhadap Yesus.” Puluhan pasang mata mahasiswa menitikkan air mata. Mereka kini menyadari bahwa dengan membenci sesamanya, mereka telah melukai hati Yesus.

Yoh 14:15 berkata, “Jikalau kamu mengasihi AKU, kamu akan menuruti segala perintah-KU”. Kasih kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kaih kepada sesama, karena mengasihi sesama merupakan perintah Tuhan. Kita tidak dapat mengatakan bahwa kita mengasihi Yesus, tetapi kita masih  membenci sesama kita. Jika saat ini kita menyimpan kebencian kepada seseorang, ingatlah bahwa target kebencian kita adalah Yesus karena apa yang kita lakukan terhadap sesama, kita telah melakukannya terhadap YESUS.

Belajar Dari Nilai kehidupan

Seorang professor diundang untuk berbicara disebuah basis militer. Disana ia berjumpa dengan seorang yang tak mungkin ia lupakan, yaitu RALPH yang diberi tugas menjemputnya dibandara. Ketika berada dibandara Ralph sering menghilang, ada saja yang dilalukannya, ia membantu seorang wanita tua yang kopernya jatuh dan terbuka, kemudian mengangkat dua anak kecil agar mereka dpt melihat sinterklas, ia juga menolong orang yang tersesat dengan menunjukkan arah yang benar. Namun ia selalu kembali kesisi sang Professor dengan senyum lebar.
Waktu di dalam  mobil mereka ngobrol: “Dari mana anda belajar melakukan semuanya ini ? Tanya sang prof
“Melakukan apa? Tanya Raplh
“Dari mana anda belajar bersikap seperti ini ? Desak sang Prof
“Oh” kata Raplh” selama perang…saya kira, perang telah mengajari saya banyak hal
Lalu ia bercerita sewaktu ditugaskan di Vietnam. Ia dan timnya bertugas membersihkan ladang ranjau dan harus menyaksikan satu persatu teman-teman nya tewas terkena ledakan ranjau.
“Saya belajar untuk hidup diantara pijakan setiap langkah” katanya.
Tegang disetiap langkah, Saya tidak tahu, apakah langkah berikutnya adalah pijakan terakhir bagi saya.
yang sanggup saya lakukan takkala mengangkat kaki dengan aman, mensyukuri langkah sebelumnya
Saya kira sejak itulah, saya menjalani kehidupan seperti ini. Setiap langkah yang saya ayunkan merupakan sebuah dunia baru, Anugerah baru, dan kesempatan baru.
KEMULIAAN HIDUP, tidak ditentukan oleh berapa lama kita hidup, tapi sejauh mana kita menjalani kehidupan yang bermakna bagi org lain.
NILAI MANUSIA, tidak ditentukan bagaimana cara ia mati, tapi bagaimana cara ia hidup.
KEKAYAAN MANUSIA, bukan apa yang ia telah peroleh, tapi apa yang ia telah berikan pada sesama.
Selamat menikmati setiap langkah hidup anda……
Ingat!!! Setiap langkah adalah  ANUGERAH ..